BUKU MIRACLES AT HOME
Rumahku syurgaku. Rasanya selama beberapa tahun saya tak mengerti bagaimana sebuah rumah merupakan syurga yang tenang, damai, dan menyenangkan. Hari-hari saya dihiasi oleh rengekan, tangisan, teriakan, dan amukan anak-anak. Ditambah lagi teriakan pembantu yang panik melihat anak kedua saya (2,5 tahun) dipukul, dicubit atau dibenturkan oleh anak pertama (5,5 tahun).
Inilah kondisi saya sampai akhir tahun 2008. Saya adalah seorang Ibu dari dua orang anak, wanita karir, dan seorang dokter. Saya banyak menghabiskan waktu saya di luar rumah. Hal ini saya lakukan karena alasan keuangan.
Selama bertahun-tahun saya berada dalam kondisi seperti ini. Semakin hari, kondisi anak saya semakin mengkhawatirkan. Anak pertama saya suka memukul, mengamuk, membangkang dan berbagai perilaku buruk lainnya. Selain perilaku yang buruk, anakku juga mengalami susah makan, susah mandi, tidak mau belajar, dan sering terlambat sekolah. Dan satu hal yang membuatku khawatir lagi yaitu dia sangat pemalu dan tidak percaya diri dalam bergaul. Saya takut sekali mengingat keadaan anakku seperti ini karena sebentar lagi dia harus masuk SD. Bagaimana dia bisa menjalani hari-harinya di sekolah nanti?
Saya benar-benar tertekan oleh kondisi ini. Selama ini saya mengasuh anak dengan agak keras. Saya sulit untuk menahan emosi sehingga sering memarahi anak-anak. Kadang-kadang saya membentak dan mencubit mereka. Saya berusaha sabar, tapi susah sekali. Saya berusaha mendidik dan mengarahkan mereka akan tetapi semakin hari kondisi anak-anak saya tak berubah, malah semakin memburuk.
Saya benar-benar merasa tertekan dan ingin menyelesaikan masalah ini. Dan saya bersyukur karena pada akhir tahun ini saya dipertemukan dengan pelatihan parenting dan buku-buku tentang pengasuhan anak yang memberikan motivasi untuk mengubah teknik pengasuhan yang saya pakai selama ini. Saya juga diberi tips-tips untuk mengatasi masalah pengasuhan yang saya hadapi. Alhamdulillah anak saya mengalami banyak perubahan.
Dalam penerapan teknik pengasuhan yang baru yang pelajari ini, saya mengalami banyak kesulitan yang saya coba atasi dengan terus membaca buku-buku parenting dan menerapkannya. Hasilnya adalah setiap hari saya mendapatkan Miracles at Home dan mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang parenting ini.
Dari pengalaman dan buku-buku yang saya baca, saya berusaha memformulasikan suatu teknik singkat yang praktis dan mudah diingat untuk mengubah kondisi keluarga yang penuh kekacauan karena perilaku buruk anak dalam waktu yang singkat. Kita bisa mengubah satu persatu perilaku buruk anak dalam hitungan hari dan dapat memotivasi anak melakukan hal-hal yang kita inginkan.
Teknik singkat ini sudah mendapat kajian oleh seorang psikolog yaitu Fitriani F. Syahrul S.Psi sehingga isinya benar-benar sesuai dengan sudut pandang psikologi. Teknik yang saya pakai adalah teknik PARENTING.
Teknik PARENTING
P = Pengasuhan anak
Tinggalkan teknik pengasuhan konvensional yang bersifat turun temurun, otoriter, membolehkan kekerasan, terlalu memanjakan, dll.
Beralihlah ke PARENTING untuk mendapatkan anak yang sholeh.
A = Anak adalah anugrah
Anak adalah anugrah terindah yang Allah berikan. Semua perilaku buruk anak adalah latihan mereka dalam menyikapi sesuatu yang harus kita bimbing.
Semua perilaku baik, kitalah yanag bertanggung jawab untuk mengarahkan.
Karena anak adalah anugrah maka kita mencintainya dan harus mendidiknya dengan penuh kasih sayang, kelembutan dan kebijakan.
R = Redam amarah
Rasa tertekan pada anak karena dimarahi, dibentak, dipelototi, dipukul, dan berbagai kekerasan mental dan fisik lain yang bersumber dari penanganan anak secara emosional adalah awal dari kesulitan kita membuat anak patuh pada arahan kita.
Kekerasan juga berpengaruh buruk pada perkembangan jiwa anak.
Untuk bisa mengarahkan perilaku anak, kita harus menghindari rasa tertekan anak dengan meredam emosi kita dan meninggalkan kekerasan fisik maupun mental.
E = Empati mendengarkan
Kedekatan akan muncul dari keterbukaan. Setelah kita belajar meredam amarah, kita harus belajar mendengarkan anak di setiap kasus/masalah pengasuhan yang terjadi (misalnya : anak menangis, rewel, mengamuk, mogok makan, dll). Mendengarkan akan membentuk kedekatan dan mengarahkan anak untuk patuh pada arahan-arahan kita.
N = Notifikasi pembicaraan dan tindakan
Setelah meredam amarah dan empati mendengarkan, maka mulailah mencatat pembicaraan dan tindakan kita agar merupakan kombinasi dari :
Kata-kata ungkapan kasih sayang, arahan untuk berperilaku baik dan menghindari perilaku buruk, pujian untuk mengarahkan perilaku baik, dan punishment bijak untuk menghentikan perilaku buruk.
Notifikasi ini merupakan inti dari pendidikan kita terhadap anak.
T = Tanamkan energi positif
Berikan predikat positif sesuai harapan kita (anak sholeh, anak rajin, anak baik hati, dll.) dan hilangkan semua predikat negatif (anak nakal, anak pemalas, anak pemalu, dll.). Ulang predikat positif sesering mungkin.
I = Istiqomah
Pastikan semua langkah PARENTING dilaksanakan secara istiqomah/konsisten.
NG = meNGadakan time out
Gunakan time out bila :
- emosi anak tak dapat dikendalikan. Time out berguna untuk melatih anak meredakan emosi.
- Menghentikan perilaku buruk yang sulit dihentikan dengan kata-kata.
Itulah teknik dasar PARENTING. Untuk lebih memahami teknik ini dan bagaimana aplikasinya, maka disarankan untuk memiliki BUKU MIRACLES AT HOME yang berisi teknik dasar parenting, tahapan pelaksanaannya, cara menganalisis masalah yang akan ditangani, dan beberapa kisah nyata penggunaan PARENTING dalam menangani beberapa masalah pada anak yang dapat memberikan inspirasi bagi para orang tua. Selamat mendapat Miracles at Home.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar