Diare Infeksius adalah suatu keadaan dimana anak sering buang air besar dengan tinja yang encer sebagai akibat dari suatu infeksi.
PENYEBAB
- Penyebab yang paling sering adalah infeksi oleh bakteri atau virus.
- Bayi bisa terinfeksi jika menelan organisme tersebut ketika melewati jalan lahir yang terkontaminasi atau ketika disentuh/dipegang oleh tangan yang terkontaminasi.
- Sumber penularan lainnya adalah barang-barang, makanan maupun botol susu yang terkontaminasi.
- Kadang infeksi bisa terjadi akibat menghirup organisme yang melayang-layang di udara, terutama ketika sedang terjadi wabah virus.
- Diare lebih sering ditemukan pada lingkungan yang kurang bersih atau pada lingkungan yang penuh sesak.
GEJALA
- Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan.
- Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan).
- Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering.
- Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18 bulan).
- Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.
Tanda-tanda dehidrasi lainnya:
- penurunan berat badan
- penurunan frekuensi berkemih
- warna air kemih menjadi lebih gelap dan lebih pekat - denyut nadi cepat
- haus (rasa haus bisa ditunjukkan dengan menangis dan rewel)
- menangis tanpa air mata.
Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium), sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak.
DIAGNOSA
- Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
- Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kadar elektrolit dan jumlah sel darah putih.
- Untuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap contoh tinja.
PENGOBATAN
- Langkah yang paling penting dalam mengatasi diare adalah menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
- Jika bayi tampak sakit berat, cairan biasanya diberikan melalui infus. Jika penyakitnya ringan, bisa diberikan cairan yang mengandung elektrolit melalui botol susu atau gelas.
- ASI tetap diberikan untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan mempertahankan pembentukan ASI oleh ibu.
- Jika bayi tidak disusui oleh ibunya, sebaiknya segera setelah dehidrasinya teratasi, diberikan susu formula yang tidak mengandung laktosa. Susu formula yang biasa bisa diberikan secara bertahap beberapa hari kemudian.
- Meskipun diare infeksius bisa disebabkan oleh bakteri, tetapi tidak perlu diberikan antibiotik karena infeksi biasanya akan mereda tanpa pengobatan.
- Memberikan obat untuk menghentikan diare sebenarnya bisa membahayakan bayi karena obat ini bisa menghalangi usaha tubuh untuk membuang organisme penyebab infeksi melalui tinja.
PENCEGAHAN
- Untuk mencegah diare akibat infeksi rotavirus, bisa diberikan vaksin rotavirus per-oral (melalui mulut).
- Untuk mencegah penyebaran infeksi, sebaiknya setelah merawat bayi yang sakit, tangan harus dicuci bersih-bersih
Diare (Mencret) adalah berak encer (biasanya 4 x atau lebih dalam sehari), kadang-kadang disertai:
- Muntah
- Badan lesu atau lemah
- Panas
- Tidak nafsu makan
- Darah dan lender dalam kotoran
Diare dapat disebabkan oleh:
- Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit
- Allergi terhadap makanan atau obat tertentu 3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti:
- Campak
- Infeksi telinga
- Infeksi tenggorokan
- Malaria, dll
Diare (mencret) terutama pada Balita Sangat Berbahaya. Karena dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan.
Kematian akibat diare (mencret) dapat dicegah.
Sebagian besar diare akut (diare mendadak) pada anak dapat disembuhkan hanya dengan pemberian cairan dan meneruskan pemberian makanan saja.
Pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi (kekurangan cairan).
Tanda-tandanya:
- Berak cair 1-2 kali sehari
- Muntah tidak adaB - Haus tidak ada
- Masih mau makan
- Masih mau bermain
Tindakan:
- Untuk mencegah dehidrasi, beri anak minum lebih banyak dari biasanya
- ASI (Air Susu Ibu) diteruskan
- Makanan diberikan seperti biasanya
- Bila keadaan anak bertambah berat, segera bawa ke Puskesmas terdekat
Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan/sedang.
Tanda-tandanya:
- Berak cair 4-9 kali sehari
- Kadang muntah 1-2 kali sehari
- Kadang panas
- Haus
- Tidak mau makan
- Badan lesu lemas
Tindakan:
- Berikan oralit
- ASI (Air Susu Ibu) diteruskan
- Teruskan pemberian makanan
- Sebaiknya yang lunak, mudah dicerna dan tidak merangsang
- Bila tidak ada perubahan segera bawa kembali ke Puskesmas terdekat.
Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi berat.
Tanda-tandanya:
- Berak cair terus-menerus
- Muntah terus-menerus
- Haus sekali
- Mata cekung
- Bibir kering dan biru
- Tangan dan kaki dingin
- Sangat lemah
- Tidak mau makan
- Tidak mau bermain
- Tidak kencing 6 jam atau lebih
- Kadang-kadang dengan kejang dan panas tinggi
Tindakan:
- Segera bawa ke Rumah Sakit / Puskesmas dengan fasilitas Perawatan
- Oralit dan ASI diteruskan selama masih bisa minum
Takaran pemberian Oralit.
Umur Jumlah Cairan
Di bawah 1 thn 3 jam pertama 1,5 gelas selanjutnya 0.5 gelas setiap kali mencret Di bawah 5 thn (anak balita) 3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret. Anak diatas 5 thn 3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1,5 gelas setiap kali mencret Anak diatas 12 thn & dewasa 3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret (1 gelas : 200 cc).
Dimana Oralit dapat diperoleh:
Oralit dapat diperoleh di Puskesmas, Posyandu, Apotik dan Toko Obat
Penyakit Diare dapat ditularkan melalui:
- Pemakaian botol susu yang tidak bersih
- Menggunakan sumber air yang tercemar
- Buang air besar disembarang tempat
- Pencemaran makanan oleh serangga (lalat, kecoa, dll) atau oleh tangan yang kotor.
Bagaimana mencegah penyakit diare:
Penyakit diare dapat dicegah melalui:
1. Pemberian ASI (Air Susu Ibu)
2. Pemberian makanan pendamping ASI yang bersih dan bergizi setelah bayi berumur 6 bulan
Sumber: Milis Balita-Anda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar